1.
Akhlak terpuji ( Mahmudah )
Penerapan
akhlak sesama manusia yang dan merupakan akhlak yang terpuji adalah sebagai
berikut:
a. Husnuzan
Berasal dari
lafal husnun ( baik ) dan Adhamu (Prasangka). Husnuzan berarti prasangka,
perkiraan, dugaan baik. Lawan kata husnuzan adalah suuzan yakni berprasangka
buruk terhadap seseorang . Hukum kepada Allah dan rasul nya wajib, wujud
husnuzan kepada Allah dan Rasul-Nya antara lain:
- Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua perintah Allah dan Rasul-Nya Adalah untuk kebaikan manusia
- Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua larangan agama pasti berakibat buruk.
Hukum husnuzan
kepada manusia mubah atau jaiz (boleh dilakukan).Husnuzan kepada sesama manusia
berarti menaruh kepercayaan bahwa dia telah berbuat suatu kebaikan. Husnuzan
berdampak positif berdampak positif baik bagi pelakunya sendiri maupun orang
lain.
b. Tawadhu
Tawaduk berarti
rendah hati.Orang yang tawaduk berarti orang yang merendahkan diri
dalam pergaulan.Lawan kata tawaduk adalah takabur. Rasulullah Saw
bersabda : “Barangsiapa rendah hati kepada saudaranya semuslim maka Allah akan
mengangkat derajatnya, dan barangsiapa mengangkat diri terhadapnya maka Allah
akan merendahkannya” (HR. Ath-Thabrani).
c. Tasamuh
Artinya sikap
tenggang rasa, saling menghormati dan saling menghargai sesama manusia. Allah
berfirman,
”Untukmu
agamamu, dan untukku agamaku (Q.S. Alkafirun/109: 6) Ayat tersebut menjelaskan
bahwa masing-masing pihak bebas melaksanakan ajaran agama yang diyakini.
d. Ta’awun
Ta’awun berarti
tolong menolong, gotong royong, bantu membantu dengan sesama manusia. Allah
berfirman, ”
…dan tolong
menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong
menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan…”(Q.S. Al Maidah/5:2)
Selain
sifat-sifat di atas masih banyak lagi sifat-sifat terpuji lainya yang menjadi
patokan akhlak kita antar sesama.
2.
Akhlak Tercela ( Mazmumah)
a. Hasad
Artinya iri
hati, dengki. Iri berarti merasa kurang senang atau cemburu melihat orang lain
beruntung. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Janganlah kamu saling membenci
dan janganlah kamu saling mendengki, dan janganlah kamu saling menjatuhkan. Dan
hendaklah kamu menjadi hamba Allah yang bersaudara dan tidak boleh seorang
muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari“. (HR. Anas).
b. Dendam
Dendam yaitu
keinginan keras yang terkandung dalam hati untuk membalas kejahatan. Allah
berfirman:
”Dan jika kamu
membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan
kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhlah itulah yang terbaik bagi
orang yang sabar” (Q.S.An Nahl/16:126)
c. Gibah dan
Fitnah
Membicarakan
kejelekan orang lain dengan tujuan untuk menjatuhkan nama baiknya. Apabila
kejelekan yang dibicarakan tersebut memang dilakukan orangnya dinamakan
gibah.Sedangkan apabila kejelekan yang dibicarakan itu tidak benar, berarti
pembicaraan itu disebut fitnah. Allah berfirman,
”…dan janganlah
ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada diantara kamu
yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik…”
(Q.S. Al Hujurat/49:12).
d. Namimah
Adu domba atau
namimah, yakni menceritakan sikap atau perbuatan seseorang yang belum tentu
benar kepada orang lain dengan maksud terjadi perselisihan antara keduanya.
Allah berfirman,
”Wahai
orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik(keluar dari ketaatan
kepada Allah dan Rasul-Nya datang kepadamu membawa
suatu berita maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu
kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu
itu.” (Q.S. Al-Hujurat/49:6)
mantaff
BalasHapuscie yang mau cari materi sanlat wahahahhaha
BalasHapusOk
BalasHapusOk