Rabu, 17 Februari 2016

AKHLAK TERPUJI DALAM PERGAULAN REMAJA



1.      Pengertian Masa Remaja
Menurut bahasa arab, remaja  berasal dari kata As-Syabab artinya muda dan kuat, energik dan dinamis, baik dan kreatif, tumbuh dan berkembang. Kata remaja berasala dari terjemahan bahasa Inggris adolescence dan bahasa Latin adolescere yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Sedangkan dalam Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia kata remaja memiliki tiga arti, yakni mulai dewasa, sudah sampai umur untuk kwin dan masa muda.
Masa remaja mempunyai rentang waktu sekitar sejak usia 12-17 tahun. Masa remaja adalah lanjutan dari masa pubertas antara usia 9-13 tahun. Ada ciri-ciri yang menonjol pada masa pubertas ini, yaitu adanya gejolak dan ruang ketidakpastian dan ketidakjelasan. Maksudnya, masa remaja dapat dikatakan masa yang serba tanggung, belum matang dalam hal berfikir walaupun secara fisik telah menyerupai orang dewasa. Karenanya, dapat dimaklumi jika masa remaja adalah masa yang penuh dengan maalah.
Masalah itu muncul karena remaja mengalami tekanan dari banyak faktor, faktor internal yang datang dari dirinya dan faktor eksternal, yakni tuntutan lingkungan yang seolah memaksa remaja untuk segera cepat menyesuaikan diri. Tekanan itu kemudian direspon dengan berbagai macam hal, baik yang positif maupun yang negatif.[1][1]
2.      Ciri-Ciri Remaja
Masa remaja memiliki ciri-ciri yang khas, yang membedakannya dengan masa-masa sebelum atau sesudahnya. Adapun ciri-ciri masa remaja menurut Hurlock adalah :[2][2]
a.      Masa remaja sebagai periode yang penting
b.     Masa remaja sebagai periode perubahan
·         Perubahan emosi, lebih sensitif dan emosional, rasa itu dapat langsung  ditampakkan dalam perilaku atau hanya dipendam sendiri.
·         Perubahan tubuh, minat dan peran, perubahan fisik memicu perubahan pada minat dan peran yang ingin dikerjakannya.
·         Perubahan nilai, dari nilai yang dulunya dipercaya pada masa kanak-kanak berubah menjadi nilai yang rasional.
·         Ambivalensi, sikap yang mendua, mau-mau tetapi juga tidak mau.
c.      Masa remaja sebagai masa mencari identitas, dengan menyeleksi figur-figur idola yang dianggap mewakili impiannya.
d.     Masa remaja sebagai masa yang tidak realistis
Melihat segala sesuatu sesuai apa yang diinginkan, sehingga ketika apa yang diinginkan tidak sesuai kenyataan maka mudah kecewa, frustasi dan emosi.
3.      Pengertian dan Pentingnya Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja
Pengertian akhlak, “al-akhlak” berasal dari bahasa Arab bentuk jama’ dari kata “khulkun” yang artinya budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat, sedangkan akhlak terpuji yang dalam bahasa Arab disebut “akhlak al-karimaah”,  karimah yang berarti mulia atau luhur, oleh karena itu “akhlak al-karimah” adalah sifat, watak, perangai, atau perilaku baik dan luhur yang bersumber dari nilai-nilai ajaran akhlak Islam.[3][3] Ahmad Amin dalam bukunya “Al-Akhlak” merumuskan pengertian akhlak sebagai berikut : Akhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada yang lainnya menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukan apa yang harus diperbuat.[4][4] Sedangkan pergaulan sendiri adalah suatu interaksi antara satu dengan lainnya yang tidak dibatasi oleh apapun. Pergaulan dapat ditemui dimana saja mulai dilingkungan keluarga sampai masyarakat umum yang membutuhkan adanya tata cara bergaul sehingga akan ditemui kehidupan yang damai dan rukun, apalagi remaja yang pada zaman sekarang menghadapi zaman yang penuh dengan tantangan dan godaan, apalagi yang berhubungan dengan gaya. Oleh karena itu akhlak al-karimah sangat penting dalam pergaulan masyarakat, terutama dalam pergaulan remaja, apalagi saat ini sedang maraknya berbagi kenakalan remaja, baik minum-minuman keras, berjudi, freesex, narkoba dan lain-lain.
Hidup remaja muslim yang diterapkan di Negara saat ini  dimana banyak bertentangan dengan ajaran-ajaran agama Islam tetapi gaya hidup ini mendapat tempat yang khusus dikalangan remaja muslim. Berarti remaja sekarang belum terdidik dengan didikan Islam yang sebenarnya dan masih minim akan ajaran Islam. Yang mana pergaulan remaja saat ini banyak dipengaruhi oleh modernisasi barat sehingga mereka berfikir dan bebas berbuat.
Dalam Islam tidak diragukan lagi bahwa kaidah serta batasan dalam mengerjakan baik dan buruk itu telah tertera dalam nash-nash syari’ah (al-Qur’an dan Hadits).gambaran jelas tentang perintah berakhlak yang baik telah tercatat dalam al-Qur’an dan Hadits, seperti firman Allah Q.S an-Nahl:90. [5][5]
Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, yang harus dijadikan contoh teladan yang ideal, yang mana Allah mengutus Nabi untuk memberi teladan akhlak yang mulya kepada manusia, perintah itu dilakukan nabi dengan baik, sehingga mendapat pujian yang baik dari Allah SWT, “sesungguhnya engkau berada pada akhlak yang agung” bahkan RosulAllah bersabda:[6][6]
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِمَّ مَكَارِمَ الاَخْلاَقِ
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.
Agama Islam adalah sebagai sumber nilai akhlak harus dijadikan landasan dalam membina akhlak remaja, karena agama merupakan pedoman hidup serta memberi landasan yang kuat bagi diri setiap remaja, maka dari itu penting sekali untuk menanamkan nilai-nilai akhlak yang terpuji yang bersumber pada ajaran Islam, serta membiasakan berakhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan menciptakan akhlakul karimah akan terlaksananya kemaslahatan yang baik dalam pergaulan sehari-hari.[7][7]
4.      Kehidupan Moral dan Agama Usia Remaja
Dewasa ini masalah pokok yang menonjol pada remaja adalah kaburnya nilai-nili di mata remaja. Mereka dihadapkan pada berbagai kontradiksi dan aneka ragam pengalaman moral, yang menyebabkan mereka bingung untuk memilih mana yang baik untuk mereka.
Ada beberapa perilaku negatif yang perlu diwaspadai pada remaja, yaitu :
a.      Suka keluyuran, menghabiskan waktu tanpa agenda dan tujuan yang jelas
b.      Bermalas-malasan dan suka menunda pekerjaan
c.      Ragu dan cenderung bimbang menghadapi kehidupan
d.     Sering minder akan kemampuan dan potensi diri
e.      Mementingkan bermain atau santai daripada belajar
f.       Mudah larut dalam berbagai kesenangan tanpa perhitungan
g.      Cenderung mengabaikan kebiasaan baik.[8][8]
5.      Akhlak Mulia dalam Pergaulan Remaja
Agar terbentuk akhlak yang mulia pada jiwa remaja, mereka perlu dibiasakan dengan melakukan hall-hal dalam keseharian, yaitu antara lain :
a.       Mengucap dan Menjawab Salam, Islam mengajarkan kita untuk melakukan hal tersebut karena hal tersebut dapat memupuk rasa kasih sayang antara sesama.
b.      Berjabat Tangan, rosullulah telah mengajarka bahwa selain mengucap dan menjawab salam untuk lebih menyempurnakannya dengan berjabat tangan.
c.       Menghindari Berkhalawat (berdua-duaan dengan lawan jenis), Hal ini dilang oleh islam karena menimbulkan banyak madzorotnya.
d.      Mencari teman yang baik, ciri-ciri teman yang baik; tidak egois, dapat menjaga rahasia, dapat menemani disaat suka dan duka, tidak menjerumuskan, hendaklah dari keluarga yang baik-baik.[9][9]
6.      Akibat Negatif Pergaulan Remaja yang Tidak Sesuai dengan Akhlak Islam dalam Fenomena Kehidupan
Melihat perkembangan terakhir umat Islam di Indonesia tergambar dengan jelas betapa merosotnya akhlaknya sebagai umat Islam. Khususnya yang terjadi di kalangan remaja, padahal nilai suatu bangsa sangat tergantung dari kualitas akhlak-akhlak nya, seperti dikatakan “bahwa suatu bangsa itu sangat ditentukan kualitas akhlaknya, jika akhlak sudah rusak, maka hancurlah bangsa tersebut”. Dilihat dari bentuk dan contoh perilaku terpuji dikalangan remaja, maka terdapat sisi negatif yang terjadi apabila perilaku pergaulan remaja itu tidak sesuai dengan akhlak Islam dalam fenomena kehidupan ini, diantara nilai-nilai negatif akibat perilaku buruk yang terjadi dari fenomena-fenomena yang tampak merupakan krisis moral atau permasalahan akhlak yang dialami para remaja, dengan akibatnya para remaja jauh dari akhlak yang terpuji, diantara dampak negative yang berpengaruh pada diri sendiri yakni, mereka lebih sering menghabiskan waktu hidupnya untuk berfoya-foya dengan hal-hal yang menyimpang dari agama, seperti kerusakan moral remaja dengan menggunakan narkoba, pengaruh buruk yang diperoleh adalah dapat merusak hati dan otak, begitupun sikap remaja yang seperti itu cenderung anarkis, berani, bahkan bisa jauh dan lupa pada Tuhannya, karena pada dasarnya pergaulan yang semacam itu merupakan akhlak yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang telah dimuat dalam al-Qur’an dan hadits, bahkan dengan perilaku seorang remaja yang seperti itu dapat menjadikan dampak negative  pada oaring lain. Mereka mengancam hak-hak hidup orang lain seperti membunuh, menganiaya, serta mengancam kehormatan orang lain dan bersifat tidak susila seperti pemerkosaan dan perzinaan.
Perbuatan remaja tersebut pada akhirnya akan menimbulkan keresahan sosial, sehingga kehidupan masyarakat tidak harmonis, tentram, ikatan solidaritas menjadi runtuh. Secara yuridis formal perbuatan-perbuatan mereka jelas melawan hukum tertulis atau undang-undang.[10][10] Sebagaimana sumber mengatakan :
وَقَالَ بَعْضُ الْبَلَغَاءِ: الحُسْذُ الخُلُقُ مِنْ نَفٍسِهِ فِى رَاحَةٍ وَالنَّاسُ مِنْهُ فِى سَلاَمَةٍ، وَالَسِّئُ الخُلْقُ النَّاسُ مِنْهُ فىِ بَلاَءٍ، وَهُوَ مِنْ نَفْسِهِ فِى عِنَاءٍ
Artinya: “Sebagian ahli balaghoh mengatakan: implikasi kemuliaan akhlak itu adalah ketentraman, dan manusia yang berakhlak mulia akan selamat sebaliknya, orang yang hina akhlaknya berada dalam kesengsaraan, yang berarti dirinya itu dalam kepedihan“.
Pergaulan remaja yang tidak memperhatikan norma-norma agama akan menjadi pergaulan bebas yang tanpa batas. Saat ini pergaulan bebas sudah sangat mengkhawatirkan, dan dampaknya sudah begitu luas di berbagai bidang antara lain dibidang sosial, agama dan kesehatan.
Adapun dampak negatifnya apabila diperinci, sebagai berikut :
a.       Pergaulan negatif dapat menghancurkan masa depan remaja dan memupuskan harapan orang tua dan keluarga. Prestasi belajar akan turun sehingga menyebabkan kehancuran.
b.      Pergaulan bebas menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu hal yang sangat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita.
c.       Pergaulan bebas dalam hala ini seks bebas, terkumpul beracam-macam dosa dan keburukan yakni berkurangnya iman si pezina, hilangnya sikap menjaga diri dari dosa, buruk kepribadian, dan hilangnya rasa cemburu.
d.      akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik dihadapan Allah maupun sesama manusia.
e.       Perzinaan merupakan dosa besar yang diancam neraka dan menyeret kepada terputusnya hubungan silaturrahim, durhaka kepada orang tua, berbuat zalim, serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan. Bahkan, dapat membawa kepada pertumpahan darah dan dosa-dosa besar yang lain.
Agar para remaja tidak terjebak ke dalam pergaulan bebas yang tidak sesuai dengan akhlak islami, maka remaja perlu mengetahui hal-hal berikut :
a.       Hendaknya tidak memakai busana yang dapat mengundang syahwat
b.      Hendaknya menghindari berpacaran
c.       Jangan coba menonton ataupun melihat vidio porno melalui media apapun
d.      Katakan “Tidak” untuk minuman beralkohol dan narkoba
e.       Jangan mudah terbawa arus budaya barat yang cenderung hedonis dan matrealis
f.       Ikutilah aktifitas-aktifitas remaja yang lebih bermanfaat dibidang apasaja, karena hal itu disamping memperikan pengalaman positif dalam kehidupan, juga meningkatkan ilmu pengetahuan,keterampilan, dan kepribadian yang positif.[11][11]
7.      Menerapkan Akhlak Terpuji dalam Kehidupan Remaja
Untuk menerapkan dan membiasakan akhalak terpuji dalam kehidupan remaja, Prof. DR. Zakiyah Darajat mengatakan, bahwa hendaknya setiap ucapan yang baik dan perbuatan terpuji yang dilakukan oleh remaja diberi pujian dan dorongan untuk mempertahankan kebaikan yang telah diciptakannya, serta digairahkan untuk memperbaiki kekurangannya. Kritikan tajam, celaan atau penghinaan menurut Zakiah Darajat haruslah dihindari dan dikurangi. Akan tetapi, jika harus memberikan kritikan, kritikan itu haruslah dilakukan dengan sangat hati-hati dan bijaksana.
Penerapan dan pembiasaan akhlak terpuji dalam kehidupan remaja dilakukan melalui pembinaan untuk menumbuhkan kesadaran bagi remaja memelihara secara terus-menerus terhadap tatanan nilai agama agar segala perilaku kehidupannya senantiasa di atas norma-nrma yang ada dalam tatanan itu.
Dalam hal ini pembinaan yang dimaksud adalah pembinaan keagamaan yang sasarannya setiap individu remaja. Pembinaan yang bercorak keagamaan atau keislaman akan selalu bertumpu pada dua aspek, yaitu aspek spiritualnya dan aspek materialnya. Aspek spiritual ditekankan pada pembentukan kndisi batiniah yang mampu mewujudkan suatu ketentraman dan kedamaian di dalamnya. Dan dari sinilah akan muncul kesadaran pada diri remaja untuk mencari nilai-nilai yang mulia dan bermartabat yang haus dimilikinya sebagai bekal hidup dan harus mampu dilakukan dan dikembangkan dalam kehidupan sehari-harinya. Kesadaran diri dari seorang remaja sangat dibutuhkan untuk mampu menangkap dan menerima nilai-nilai spiritual tersebut, tanpa adanya paksaan dan intervensi (campur tngan) dari luar dirinya.
Sedangkan pada pencapaian aspek materialnya ditekankan pada kegiatan konkret berupa pengarahan diri melalui kegiatan yang bermanfaat, seperti organisasi, olahraga, sanggar seni dan lain-lain.[12][12]
Pada masa ini dengan terjadinya perkembangan global di segala bidang kehidupan selain mengindikasikan kemajuan umat manusia di satu pihak, juga mengindikasikan kemunduran akhlak pada kaum remaja, disamping itu era informasi yang berkembang pesat pada saat ini dengan segala dampak positif dengan negatifnya telah mendorong adanya pergeseran nilai moral dikalangan remaja. Oleh karena itu perilaku akhlak terpuji dikalangan remaja ini perlu ditanamkan dalam diri dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.[13][13]
Dengan adanya kemajuan kebudayaan melalui pengembangan IPTEK oleh manusia yang tidak seimbang dengan kemajuan moral akhlak, telah memunculkan gejala baru berupa krisis akhlak terutama yang terjadi di kalangan remaja, untuk menerapkan akhlak yang baik dalam  menghadapi kondisi lingkup yang semacam itu, maka seorang remaja haruslah lebih bijaksana, pintar, dan waspada dalam menyikapinya, dengan adanya pembinaan terhadap remaja yang telah ditunjukkan dalam al-Qur’an dan hadits yang ada. Maka di dalam pergaulan lingkup hidupnya, seorang remaja sudah pastilah harus menanamkan akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari, yang mana di klasifikasikan kedalam beberapa lingkup pergaulan. Diantaranya:
a.       Bergaul dengan orang tua, yakni dengan berkata sopan, santun, lemah lembut, jika hendak pergi maka mintak izin dan mengucapkan salam, senantiasa patuh terhadap perintahnya, selalu membantu dan mendo’akan orang tua. Firman Allah:(an-Nisa' [4]:36)
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak”. (QS. an-Nisa' [4]: 36)
b.      Bergaul dengan guru, yakni dengan selalu mentaati perintahnya, berkata sopan ketika mengikuti pelajarannya, ikhlas penuh kesabaran dalam mengikuti pelajarannya, serta mendo’akan guru. Dalam hadits disebutkan:
وَقِرُّوْا مَنْ تَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُ
Artinya: “Muliakanlah orang yang telah memberi pelajaran kepadamu”
c.       Bergaul dengan lawan jenis, Islam telah memberi rambu-rambu (batasan) yang harus diperhatikan antara laki-laki dan perempuan. Diantaranya: wanita harus menutup aurat yang tampak, masing-masing hendaknya menjaga diri, jangan sampai terjerumus dalam pergaulan bebas (zina), kewajiban laki-laki menghormati wanita, serta menjaga diri dari minum-minuman, obat-obatan yang berbahaya dan terlarang.
d.      Bergaul dengan teman sebaya, yakni dengan cara menghargai, tidak suka menghina sesama, saling menasehati, mendahulukan kepentingan bersama dari pada diri sendiri, serta bertutur kata yang lembut.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar